nusakini.com--Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang telah berlangsung pada 31 Januari 2016. Menurutnya, dalam rapat tersebut disimpulkan bahwa kondisi stabilitas sistem keuangan triwulan IV-2016 berada dalam kondisi normal. Ini berdasarkan pemantauan dan assessment evaluasi perkembangan berbagai sisi antara lain moneter, fiskal, pasar modal maupun penjamin simpanan. 

Menurut Menkeu, KSSK memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi secara umum lebih baik dan stabilitas sistem keuangan akan dapat terkendali. Namun, KSSK akan terus mengawasi setiap faktor yang mungkin dapat menjadi risiko bagi Indonesia, baik dari sisi eksternal maupun domestik.

• Ini Cara Kreatif Indonesia Mendanai SDGs
• Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Tidak Khawatirkan Naiknya Suhu Politik
• Menkeu: Perekonomian Indonesia 2019 Optimis Namun Harus Tetap Waspada
• Kunjungi Sangihe, Menkeu dan Menkominfo Uji Coba Jaringan Palapa Ring Tengah
• Pemerintah Optimis Namun Tetap Waspada Jalani Ekonomi 2019

“Pada faktor eksternal yang harus diwaspadai adalah pemulihan ekonomi global yang masih belum solid, dinamika dari pasar keuangan global yang sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian dari arah kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah Amerika, dan rencana kenaikan Federal Fund Rates, juga Rebalancing ekonomi RRT,” jelasnya saat konferensi pers yang berlangsung di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta pada Jumat (03/02). 

Sedangkan pada sisi domestik, KSSK mencermati potensi kenaikan inflasi yang berasal dari administered price dan peningkatan penerimaan Negara terutama yang berasal dari pajak dan upaya Pemerintah untuk mengendalikan defisit APBN. 

Selain itu, KSSK juga membahas mengenai beberapa hal lain yaitu assessment terhadap outlook 2017, pembahasan penyusunan peraturan pelaksanaan UU No. 9/2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK), Financial Sector Assessment Program atau FSAP, serta kegiatan KSSK tahun 2017. (p/ab)